Breaking

Tuesday, September 10, 2019

Hobi Menguras Kantong, Perusahaan Game Ini Dibenci Para Gamer


Game sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia masa kini. Dari hanya sebagai hiburan, kini bermain game beralih menjadi pekerjaan.

Hal tersebut membuat industri game semakin naik daun. Mereka selalu berupaya menciptakan game-game yang menarik minat banyak gamer di dunia.

Meskipun begitu, banyak banget perusahaan game yang dibenci oleh para gamer, bahkan mereka menjadi kapok membeli game yang melibatkan perusahaan tersebut.

Jumlah gamer yang semakin meningkat membuat bisnis perusahaan game semakin subur. Banyak banget perusahaan yang memanfaatkan hal ini dengan merilis game sebanyak mungkin dalam waktu singkat.

Selain mematikan bisnis developer game indie, perusahaan game ini juga kehabisan formula dalam menciptakan inovasi. Akhirnya mereka kehilangan arah dalam menciptakan game.

Perusahaan game yang seharusnya membuat game dengan hati seperti seni, kini hanya peduli dengan keuntungan alias rakus.

Banyak gamer yang jadi benci dan nggak simpatik dengan perusahaan tersebut.

Nah, pengen tahu perusahaan game apa saja yang dibenci oleh para gamer? Simak terus artikel Jaka berikut ini ya, geng!

1. Take-Two Interactive


Take-Two Interactive (T2) merupakan sebuah perusahaan game Amerika Serikat yang mengepalai 2 perusahaan publisher besar, yakni Rockstar Games & 2K.

Banyak banget game yang sudah di-publish oleh Take Two Interactive, sebut saja Borderlands series, GTA series, dan NBA 2K series.

T2 merupakan publisher dari game remake, Duke Nukem Forever (DNF), yang dikembangkan oleh 3D Realms.

Namun ketika 3D Realms kesulitan uang dan terancam batal merilis DNF, T2 langsung menuntut 3D Realms.

Jahatnya lagi, T2 tetap menjual Duke Nukem Forever lewat anak perusahaannya, 2K, meskipun telah memenangkan tuntutannya kepada 3D Realms di pengadilan. Rakus banget, geng!

2. Activision


Activision adalah perusahaan publisher game asal Amerika Serikat yang dimiliki oleh Activision Blizzard. Salah satu produk dari perusahaan ini adalah game perang Call of Duty series.

Banyak banget alasan mengapa Activision dibenci para gamer. Activision menjadi salah satu dalang mengapa harga game serupa Call of Duty memiliki harga yang mahal.

Activision juga pernah memecat bos dari Infinity Ward, anak perusahaannya. Hal ini menyebabkan banyak karyawan yang cabut.

Bahkan, Activision juga bertanggung jawab dalam berhentinya franchise game legendaris PS2 seperti Tony Hawk's Pro Skater dan Guitar Hero, geng.

3. Capcom


Meskipun Capcom banyak merilis game-game kece seperti Resident Evil series dan lain-lain, namun Capcom juga banyak dibenci oleh para gamer, lho.

Salah satu dosa terbesar Capcom adalah mengklaim adanya Downloadable Content (DLC) pada Game Resident Evil 5 dengan harga cukup mahal.

Namun, seorang fans menemukan bahwa DLC tersebut sudah ada di dalam data game tanpa harus membayar DLC tersebut.

Selain itu, Capcom juga dinilai diskriminatif karena mereka merilis beberapa franchise mereka hanya di pasar Asia saja dengan alasan nggak cocok dengan budaya barat.

4. Ubisoft


Ubisoft merupakan perusahaan game yang menciptakan Far Cry dan Assassin's Creed. Meskipun banyak game-nya yang laris, perusahaan ini sangat dibenci oleh banyak orang.

Ubisoft merupakan pelopor penggunaan sistem pada game di mana sebuah game harus selalu terkoneksi dengan internet untuk dimainkan.

Selain itu, Ubisoft juga serakah banget. Untuk mendapatkan ending sebenarnya dari game Assassin's Creed: Odyssey, kamu harus membeli DLC-nya dengan harga cukup mahal.

5. Konami


Konami merupakan perusahaan game asal Jepang yang menghasilkan game-game besar seperti Metal Gear dan Pro Evolution Soccer.

Banyak orang membenci Konami karena memecat Hideo Kojima, desainer nomor satu Konami yang sedang mengembangkan game horor Silent Hill yang akhirnya batal rilis.

Selain itu, Konami juga melarang Kojima untuk datang ke Game Awards dan mengambil penghargaan game terbaik yang diraih oleh game ciptaannya, Metal Gear Solid 5. Nggak tahu terima kasih ya, geng.

6. EA


EA atau Electronic Arts pernah memenangkan nominasi perusahaan terburuk di Amerika Serikat selama 2 tahun berturut-turut.

Alasannya mudah, EA adalah perusahaan game paling serakah di dunia. Semua game buatan EA selalu dibumbui micro transaction yang hanya menguntungkan player berduit saja.

EA punya kebiasaan membeli perusahaan game kecil yang sedang naik lalu merusak game-nya untuk kemudian menutup perusahaan tersebut.

EA juga dinilai memperlakukan karyawannya dengan semena-mena.

7. Epic Games


Epic Games merupakan perusahaan game yang menciptakan game Battle Royale unik, Fortnite. Selain membuat game, Epic juga memiliki toko game digital seperti Steam bernama Epic Store.

Epic banyak dibenci gamer, terutama para gamer Fortnite yang tinggal di region Asia nggak menyediakan server memadai di region Asia.

Hal ini membuat pemain di beberapa negara nggak bisa menikmati bermain game dengan ping memadai.

Selain itu, Fortnite juga dinilai banyak memplagiat game-game terkenal seperti PUBG, Minecraft, bahkan beberapa fitur Apex Legends juga 'ditiru' oleh Fortnite, geng.

Baca Juga : Film Joker Tak akan Bertempat di Dunia Batman

Agen BandarQ, DominoQQ, Domino99, Poker Online
GaleriQQ Agen BandarQ, DominoQQ, Domino99, Poker Online GALERIQQ
Rp.20.000
Ioncasino Agen Bola, Judi Online, Slot, Casino Online Terpercaya IONCASINO
Rp.50.000

No comments:

Post a Comment